7 Wisata Religi Di Medan paling Ramai dikunjungi Wisatawan
Medan merupakan provinsi multikultural yang berisi berbagai macam etnik, agama, adat bahkan ragam kekayaan makanan khas. Keharmonisan kehidupan antar etnik dan agama di kota ini juga sangat baik.
Ibu Kota Sumatra Utara ini juga mempunyai banyak bangunan tempat ibadah yang beberapa di antaranya dijadikan sebagai objek wisata religi. Objek wisata religi ini tidak hanya dikunjungi muslim, tapi juga wisatawan non muslim.
Daftar Wisata Religi Di Medan
Daftar Wisata Religi Di Medan
Berikut daftar wisata religi di Medan yang bisa Anda datangi ketika bertandang ke kota tersebut.
Masjid Raya Al-Mashun
Dibangun dengan design yang megah dan indah, masjid ini menjadi ikon dari kota Medan. Tak heran jika masjid ini menjadi idaman para wisatawan selain untuk beribadah tetapi juga untuk tempat wisata.
Masjid ini dimasa silam merupakan Masjid Negara pada masa kejayaan Kesultanan Melayu Deli, lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari Istana Maimun yang merupakan Istana kesultanan Deli.
Lokasi masjid ini berada di Jl. Sisingamangaraja. Sisi timur masjid menghadap ke jalan Sisingamangaraja sedangkan sisi utaranya menghadap ke Jalan Masjid Raya. Masjid Raya Al Mashun ini berada di pusat kota Medan.
Masjid Al-Osmani
Masjid yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi Anda yang sering berkunjung ke kota Medan. Bangunan dengan perpaduan dari arsitekrur Cina, Spanyol, Melayu dan juga Timur Tengah ini, selalu berhasil mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk mengunjungi masjid ini. Dengan warna kuning yang menyala menambah keunikan dari masjid ini.
Terletak di di jalan Yos Sudarso KM 17,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, masjid ini memiliki ukuran 30 x 40 meter, setelah beberapa kali mengalami renovasi.
Jika Anda saat ini sedang berada di Medan atau berencana akan pergi ke sana, Masjid Al-Osmani wajib masuk dalam bucket list wisata Anda, ya.
Graha Maria Annai Velangkanni
Dibangun dengan keunikan struktur bangunan yang megah dan tinggi, Graha Annai Velangkanni ini memiliki keaslian campuran arsitektur Indo-Mughal. Ornamen dan warna bangunan juga menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri untuk tempat ini. beberapa simbol kepercayaan menghiasi tiap sisi bangunan.
Bangunan ini memang hampir mirip dengan bangunan kuil terutama kuil-kuil yang berasal dari negara India. Pembangunan gereja ini dipelopori oleh Pastor James Barataputra pada tahun 2001 lalu. Di Graha Maria Annai Velangkanni ini terdapat patung Annai Velangkanni atau Maria dari Velangkanni beserta putranya setinggi dua meter, yang berasal langsung dari India.
Gereja Immanuel
Dibangun sejak tahun 1921, Gereja ini merupakan gereja tertua dan bersejarah di Medan. Gereja Immanuel tertelak di Jalan Pangeran Diponegoro. Gereja ini mampu menampung jemaah sebesar 500 orang. sampai hari ini Gereja ini masih aktif digunakan oleh Umat Kristiani untuk melaksanakan kebaktian.
Keunikan bangunan ini yang menyerupai kuil hindu menjadi salah satu daya tarik gereja bagi para wisatawan.
Vihara Siu San Keng
Vihara ini sudah berdiri sejak tahun 1890 bertepatan dengan Tahun Harimau dalam penanggalan China. Vihara ini berlokasi di Jalan K.L. Yos Sudarso, Labuhan Deli, Medan Labuhan, menjadi vihara tertua di kota Medan. Vihara ini juga berdekatan dengan Masjid Al - Osmani yang juga merupakan salah satu masjid bersejarah di Medan.
Pengunjung vihara ini sangat beragam, mereka datang jauh-jauh dari berbagai daerah di kota Medan, bahkan sampai di luar kota Medan dan luar Sumut. Biasanya, jumlah pengunjung yang datang yaitu sekitar 100 sampai ratusan pengunjung.
Vihara Gunung Timur Sakti
Satu lagi vihara yang juga tertua di Medan setelah Vihara Siu San Keng yaitu Vihara Gunung Timur Sakti. Berdiri sejak tahun 1930, vihara ini sering didatangi oleh etnis Tionghoa.
Seluruh area dibentengi dengan tembok yang tinggi. Dibagian depan kita akan melihat pagoda dengan design yang menarik. Vihara ini memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dan dijadikan lokasi perayaan imlek oleh umat Budha.
Istana Maimun
Istana dengan konsep arsitektur campuran Melayu-Eropa ini, menjadi primadona bagi para wisatawan. Dengan luas bangunan keseluruhan sekitar 2.772 m2. Istana ini juga memiliki halaman yang juga sangat luas.
Istana Maimun merupakan ikon Kesultanan Deli yang terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Aur, Medan Maimun. Pembangunan istana ini dimulai pada 1888 atas perintah Sultan Ma'moen Al Rasyid.
Istana ini memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu dengan gaya Islam, Spanyol, India, Belanda dan Italia. Istana Maimun kental dengan nuansa India yang tercermin dari bentuk pintunya yang melengkung, menyerupai Taj Mahal. Sementara nuansa gaya Eropa-nya, terlihat dari banyaknya pintu yang dimiliki oleh istana ini, langit-langit yang tinggi, dan pilar-pilar berukuran besar.
Lalu, untuk ornamen lampu, kursi, meja, lemari, jendela sampai pintu dorong dengan gaya Spanyol menjadi bagian dari arsitektur istana ini. Untuk sentuhan Melayu ditunjukkan dalam ukiran yang menghiasi Istana ini dan juga warna yang digunakan, seperti kuning, hijau, dan merah.
Nah, itulah beberapa tempat wisata religi yang bisa Anda datangi saat berkunjung ke Kota Medan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Masjid Raya Al-Mashun
Dibangun dengan design yang megah dan indah, masjid ini menjadi ikon dari kota Medan. Tak heran jika masjid ini menjadi idaman para wisatawan selain untuk beribadah tetapi juga untuk tempat wisata.
Masjid ini dimasa silam merupakan Masjid Negara pada masa kejayaan Kesultanan Melayu Deli, lokasinya hanya berjarak sekitar 200 meter dari Istana Maimun yang merupakan Istana kesultanan Deli.
Lokasi masjid ini berada di Jl. Sisingamangaraja. Sisi timur masjid menghadap ke jalan Sisingamangaraja sedangkan sisi utaranya menghadap ke Jalan Masjid Raya. Masjid Raya Al Mashun ini berada di pusat kota Medan.
Masjid Al-Osmani
Masjid yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi Anda yang sering berkunjung ke kota Medan. Bangunan dengan perpaduan dari arsitekrur Cina, Spanyol, Melayu dan juga Timur Tengah ini, selalu berhasil mengundang rasa penasaran para wisatawan untuk mengunjungi masjid ini. Dengan warna kuning yang menyala menambah keunikan dari masjid ini.
Terletak di di jalan Yos Sudarso KM 17,5 Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, masjid ini memiliki ukuran 30 x 40 meter, setelah beberapa kali mengalami renovasi.
Jika Anda saat ini sedang berada di Medan atau berencana akan pergi ke sana, Masjid Al-Osmani wajib masuk dalam bucket list wisata Anda, ya.
Graha Maria Annai Velangkanni
Dibangun dengan keunikan struktur bangunan yang megah dan tinggi, Graha Annai Velangkanni ini memiliki keaslian campuran arsitektur Indo-Mughal. Ornamen dan warna bangunan juga menjadi ciri khas dan daya tarik tersendiri untuk tempat ini. beberapa simbol kepercayaan menghiasi tiap sisi bangunan.
Bangunan ini memang hampir mirip dengan bangunan kuil terutama kuil-kuil yang berasal dari negara India. Pembangunan gereja ini dipelopori oleh Pastor James Barataputra pada tahun 2001 lalu. Di Graha Maria Annai Velangkanni ini terdapat patung Annai Velangkanni atau Maria dari Velangkanni beserta putranya setinggi dua meter, yang berasal langsung dari India.
Gereja Immanuel
Dibangun sejak tahun 1921, Gereja ini merupakan gereja tertua dan bersejarah di Medan. Gereja Immanuel tertelak di Jalan Pangeran Diponegoro. Gereja ini mampu menampung jemaah sebesar 500 orang. sampai hari ini Gereja ini masih aktif digunakan oleh Umat Kristiani untuk melaksanakan kebaktian.
Keunikan bangunan ini yang menyerupai kuil hindu menjadi salah satu daya tarik gereja bagi para wisatawan.
Vihara Siu San Keng
Vihara ini sudah berdiri sejak tahun 1890 bertepatan dengan Tahun Harimau dalam penanggalan China. Vihara ini berlokasi di Jalan K.L. Yos Sudarso, Labuhan Deli, Medan Labuhan, menjadi vihara tertua di kota Medan. Vihara ini juga berdekatan dengan Masjid Al - Osmani yang juga merupakan salah satu masjid bersejarah di Medan.
Pengunjung vihara ini sangat beragam, mereka datang jauh-jauh dari berbagai daerah di kota Medan, bahkan sampai di luar kota Medan dan luar Sumut. Biasanya, jumlah pengunjung yang datang yaitu sekitar 100 sampai ratusan pengunjung.
Vihara Gunung Timur Sakti
Satu lagi vihara yang juga tertua di Medan setelah Vihara Siu San Keng yaitu Vihara Gunung Timur Sakti. Berdiri sejak tahun 1930, vihara ini sering didatangi oleh etnis Tionghoa.
Seluruh area dibentengi dengan tembok yang tinggi. Dibagian depan kita akan melihat pagoda dengan design yang menarik. Vihara ini memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi dan dijadikan lokasi perayaan imlek oleh umat Budha.
Istana Maimun
Istana dengan konsep arsitektur campuran Melayu-Eropa ini, menjadi primadona bagi para wisatawan. Dengan luas bangunan keseluruhan sekitar 2.772 m2. Istana ini juga memiliki halaman yang juga sangat luas.
Istana Maimun merupakan ikon Kesultanan Deli yang terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Aur, Medan Maimun. Pembangunan istana ini dimulai pada 1888 atas perintah Sultan Ma'moen Al Rasyid.
Istana ini memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu dengan gaya Islam, Spanyol, India, Belanda dan Italia. Istana Maimun kental dengan nuansa India yang tercermin dari bentuk pintunya yang melengkung, menyerupai Taj Mahal. Sementara nuansa gaya Eropa-nya, terlihat dari banyaknya pintu yang dimiliki oleh istana ini, langit-langit yang tinggi, dan pilar-pilar berukuran besar.
Lalu, untuk ornamen lampu, kursi, meja, lemari, jendela sampai pintu dorong dengan gaya Spanyol menjadi bagian dari arsitektur istana ini. Untuk sentuhan Melayu ditunjukkan dalam ukiran yang menghiasi Istana ini dan juga warna yang digunakan, seperti kuning, hijau, dan merah.
Nah, itulah beberapa tempat wisata religi yang bisa Anda datangi saat berkunjung ke Kota Medan. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!